Naskah drama




naskah 1
Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan
Dari sebuah cerita rakyat Firenze. Berdasarkan karya Nicolo Machiavelli
Disadur ke dalam drama Sebebas-bebasnya Oleh: T. Arief

Nicholo Machiavelli, lahir di Fiorentina pada 1469.  Ketika itu Itali masih berbentu negara kota. Beliau tumbuh dikalangan borjuis. Mengabdi pada keluarga Medici. Machiavelli dikenal melalui bukunya Il Principe.  Dengan zargon, menghalalkan segala cara, dia dikenal sebagai “nabinya” para penguasa yang diktator.
Beliau tutup mata pada tahun 1527.
Buku yang ditulisnya:
1.    Discources
2.    Il Principe
3.    Art of war
4.   
La Mandragola

Sinopsis
Apa jadinya bila semua pria di neraka mengeluhkan keluhan yang sama, dan terdengar unik?
Yang pasti, konon tak ada yang bisa seenaknya mengeluarkan pendapat di sana.
Namun begitulah, yang terjadi adalah sebaliknya, neraka tiba-tiba dapat berlaku arif dan adil dalam menimbang alasan pada manusia.   Machiavelli bercerita dengan segenap ironi dan dengan satirenya.

Adalah Belfagor, yang dulu, ketika sebelum menjadi setan adalah malaikat yang paling baik, menjadi proyek eksperimental pengisi neraka.
Demokratis sekali penguasa neraka, ketika menunjuk Belfagor untuk menjadi seorang utusan dalam mengemban tugas berat.

Dengan sebuah misi, Belfagor di hidupkan oleh Machavelli sebagai setan pemaaf, penakut. Jauh dari karakter bawaan. Dan begitu pulalah, akhir cerita rakyat ini. dan (dengan segala sikap yang seharusnya tak setan miliki?) pada akhirnya, seperti dongeng-dongeng kebanyakan.  Kejahatan pasti kalah. Dan kebenaran pemenangnya.  Machiavelli menggambarkan kebalikan dari itu semua. Dan nampaknya semua orang tak setuju akan hal itu. inilah. Inilah kebenaran yang terpinggirkan. Neraka harus diisi oleh orang-orang yang jahat, dan suami-suami yang terjerat kaum istri.

Maka, inilah yang seharusnya terjadi, bukan satire. Tapi fakta yang harus diketahui.



BABAK  I

ADEGAN 1

Neraka;
Di panggung terlihat dua ekor setan sedang terlibat diskusi hebat, seekor berdiri menghadap penonton, dan lainya duduk di peti sambil melihat list dari sebuah kitab

Lampu             : Redup, dominasi warnah merah suram
Musik              :Gothik, seram dan membuat suasana mencekam
Panggung        : Cuma ada peti panjang, terletak di tengah panggung  antara side kiri dan kanan.


Minos (duduk di atas peti, tersenyum melihat list nya)
Sudah lama aku bertugas di lembah ini. sudah banyak korbanku yang masuk kesini. Tua, muda. Wanita, pria. Dengan kasus-kasus yang berbeda-beda.
(kemudian berdiri dan melangkah kedepan)

Radhamantus
Yeah.. kesuksesan kita. (mencibir kepenonton). Pembunuhan, pencurian, penipuan, pencabulan, tindak kriminal lainya…
Itu semua karena aku. Hahahaha

Minos (Mengangguk. Mulai mengolok rekannya).
Iya, ya. Aku tahu, kau memang pakarnya dalam hal itu. Tapi yang menjerumuskan mereka… itu ‘kan karena prakarsa aku. Kalau bukan atas informasi dariku, mana mungkin kau bisa mengajak mereka semua datang ke tempat ini. hehehe. Asal kau tahu saja yah, jelek-jelek begini aku juga punya korban.

Radhamantus
Hah.. kau punya korban juga? Ku pikir tugasmu cuma mencatat saja.(mendekati Minos).

Minos
Belum tahu dia. (pura-pura mengalah, Kemudian berjalan lebih kedepan). Eh…coba kau lihat orang itu?

Radhamantus
Yang mana..(mencari-cari diantara para penonton) terlalu banyak orang disini. Yang mana sih? (minos menunjukkan seseorang), oh, yang itu? bukan? Yang… yah, yah… yang itu kan ? orang baru itu.

Minos
Iya,  tahu kan? (Radhamantus menggeleng)

Radhamantus
Aku tak ingat lagi wajah-wajah korbanku. Apalagi dengan dosa dan kasusnya.

Minos
Ah… payah. Coba kau ingat-ingat, apa dosanya…

Radhamantus (seperti mengingat sesuatu)
Siapa orang itu? sepertinya….
Ah.. gak jauh-jauh dari kriminal lah..(merasa gembira).
Dari tampangnya saja sudah kelihatan..
Tapi, siapa dia? Siapa sih? Aku kok tidak mengenalnya.Tapi…  Siapapun dia, yang jelas dia penjahat kriminal

Minos
Hahaha… kau salah! Kau salah..! (pergi menghindari rekanya)

Radhamantus (seperti dipermainkan)
Ah.. sial! Seperti yang tahu saja kau! Dasar setan celaka!

Minos (berbisik pada penonton),
Dasar setan idiot.
(kepada Radhamantus)
Nasibkulah mendapat partner sepertimu

Radhamantus (marah)
Tutup mulutmu setan banci!
(minos terdiam)
Kalau kau berani kita duel. Face to face

Minos (langsung takut dan membujuk rekanya).
Tenang kawanku. Tenang. Sesama setan harus saling mengasihi. Mana berani aku melawanmu. Yang benar saja bos. Kau setan terkuat di lembah ini. bahkan korbanmu tak terhitung banyaknya. Begini saudaraku, aku lebih tahu tentang orang itu, karena akulah yang menyebabkannya terdampar ke neraka ini.

Rhadamantus
Kau mempermainkan aku setan banci. Ceritakan, padaku bagaimana kisahnya, dan ceritakan pula, bagaimana kau bisa naik keatas sana…

Minos
Ya, begini, tapi sebelumnya off the record ya.. janji ya?(kemudian minos menyodorkan kelingkingnya) suatu hari aku kesal sekali sama Pluto, lalu diam- diam aku mencuri waktu dan naik keatas sana. Cuma sekedar menghilangkan kesal aja kok. Suer, gak lebih dari itu.

Rhadamantus
Yah semua setan yang ada disini juga merasakan hal yang sama. Terus bagaimana? Lanjutkan..

Minos
Nah, pas aku lagi berjalan jalan dipasar Florence… aku pikir, tidak apalah menggoda seseorang. Hitung-hitung melatih bakat kesetananku. Benar ‘kan?
(rekannya mengangguk). 
Nah ini cerita tentang orang itu.
Hm… kawanku, dia tak seperti yang kau duga. Memang sih, tampangnya seperti jagoan pasar di Athena. Tampang kriminil….. Kesini, biar aku beritahu kau. Sebenarnya, Dosa lelaki itu adalah subversif!!

Rhadamantus
Hah?? Apa itu subversif?

Minos
Sttt…! Entahlah. Aku juga tidak tahu apa artinya. Tapi setidaknya begitulah orang-orang diatas sana mengatakan tentang dosanya

Rhadamantus
Coba kau ceritakan dengan sederhana dan dengan bahasa neraka. Aku tak butuh suasana manusia guoblok!!

Minos
Sabar… sabar. Yah, begini sederhanya. Yah..yah… wanita, perempuan, female, betina atau apalah namanya…..


naskah 2
LAKON MENGAPA KAU CULIK ANAK KAMI?????


Keterangan:
Naskah ini diketik ulang oleh Leebirkin dari buku
“Mengapa kau culik anak kami?” karya Seno Gumira Ajidarma (SGA).
Diterbitkan oleh Galang Press, Yogyakarta (2001).
Hak cipta milik SGA dan Galang Press.

Naskah sandiwara ini boleh dipentaskan tanpa izin penulis dan tanpa royalti, selama tidak menjual tiket. Royalty buku dan pementasan yang merupakan hak penulis, disalurkan pada korban kekerasan Negara.

BABAK PERTAMA


Jam Westminter berdentang 10 kali
Dari jendela tampak bulan separuh

SEGALANYA HITAM DI PANGGUNG ITU. LANTAI HITAM, LAYAR HITAM, SEGALANYA HITAM – BAHKAN JUGA MEJA DAN KURSI. SEGALANYA MEMANG HITAM, TAPI DUA SOROT LAMPU PUTIH MASING-MASING MENERANGI BAPAK DAN IBU. MEREKA SUDAH BERUSIA PARUH BAYA, SEKITAR 50 AN. BAPAK MENGENAKAN KAOS OBLONG PUTIH DAN SARUNG. IBU MENGENAKAN KAIN DAN KEBAYA SUMATERA.

BAPAK BERSANDAL KULIT SILANG, IBU BERSELOP TUTUP. BAPAK MENONTON TV. IBU MEMBACA BUKU. BAPAK MEMENCET REMOTE KONTROL. BERDECAK-DECAK SEBAL, LANTAS MEMATIKANNYA. SUASANA SEPI.

MUSIK BLUES FADE IN. LAMPU MEREDUP. BAPAK MELAMUN. IBU MASIH MEMBACA. MUSIK BLUES FADE OUT. LAMPU TERANG.

BAPAK
Bu….

IBU
Ya….

BAPAK
Baca buku apa sih?

IBU (Sambil membaca sampulnya)
Oh, ini buku baru: Cara Melawan Teror

BAPAK
Apa katanya?

IBU
Baru juga mulai baca. Belum tahu isinya. Habis diajak ngomong terus sih!

BAPAK
Yah, di sampul belakang kana da kecapnya.

IBU (Melihat sampul belakang)
Apa ya katanya?

(Membaca)

Buku ini perlu dibaca penduduk Negara-negara yang akan hancur, karena dalam masyarakat seperti itu kendali hukum sangat mengendor, tatanan nilai kabur, sehingga melahirkan anarki. Setiap orang berbuat seenak perutnya sendiri dan memaksakan kehendaknya dengan teror .
itulah gunanya buku ini: Cara Melawan Teror. Perlu dibaca oleh mahasiswa, aktifis, wartawan, penasehat hukum dan berbagai profesi yang rawan terror. Buku ini juga berguna bagi siapa saja yang merasa perlu lebih siap melawan teror.

BAPAK
Untuk apa kamu baca itu?

IBU
Lho, bapak ini bagaimana sih?

BAPAK
Bagaimana apa?

IBU
Baru setahun kok sudah berusaha lupa.